KATING ANEH: TIGA BELAS.
️️ ️️
️️ ️️
It's the day, ternyata Sabtu cepat banget datangnya. Tian udah ada di dalam bioskop. Nggak sendirian tentunya, di sampingnya, udah ada Malik. Mereka lagi ngantre buat beli popcorn dan beberapa camilan lainnya supaya nggak kelaperan pas nonton. Sesuai saran Dera, Tian beli dua paket popcorn, buat jaga-jaga aja sebenernya.

Ya, kali aja dia nggak akan ngantuk kalau nontonnya bareng Malik. Who knows? Tadi waktu di mobil, sih, Malik sempat beberapa kali ngajak ngobrol, ya. Tian juga semangat nanggepinnya karena mereka bahas beberapa topik yang sama-sama saling dipahami, jadi nyambung. It was going all fine and fun, semoga bertahan kayak gitu sampai akhir acara nge-date mereka ini.

"Ti, ayo masuk."

Ajakan itu disambut dengan anggukan, dilengkapin juga sama senyuman. Tian bergegas ngikutin jejak Malik yang udah ngarah ke salah satu ruangan teater di bioskop itu. Mbak-mbak yang jagain pintu sempat nagih tiket masuk, yang langsung gesit dikasih sama Malik. Begitu udah dipersilakan, barulah mereka berdua masuk dan duduk di kursi yang udah dipesan.

Film dimulai. Baik Malik maupun Tian nggak ada yang sama-sama ngomong. Malik kayaknya mau fokus ke film yang udah pengen banget dia tonton, sedangkan Tian bingung harus gimana. Niatnya maju-mundur, mau mulai percakapan, tapi takut Malik keganggu. Meskipun gitu, dia tetep ajak Malik ngobrol. Coba-coba berhadiah, daripada diem canggung nggak jelas kayak begitu.

"Kak, lu suka nonton film Avengers, ya?"

"Iya," Malik menjawab singkat, sebelum lanjutin, "seru soalnya."

"Emang serunya gimana, sih, Kak? Gua nggak ngikutin Avengers soalnya."

"Nonton aja."

Jawaban Malik sukses bikin Tian bungkam secara otomatis. Dia ngerasa kayak disuruh diem dengan dua kata itu, mana Malik jawabnya nggak sambil ngelirik dia sama sekali, terlalu terpaku sama layar yang mulai muter adegan tinju-tinjuan.

Nonton aja gimana? Orang nggak ngerti, kok, malah disuruh nonton aja, kira-kira gitu isi hati Tian saat ini. Masih mending waktu itu dia nonton sama Dera, sohibnya itu sedikit-banyak jelasin dia tentang Avengers dan secara spesifik tentang film yang mereka tonton juga, jadi seenggaknya Tian bisa paham what's exactly going on─walaupun ujungnya ketiduran.

Kalau udah gini, mesti gimana coba? Tian terpaksa aja pandangin layar yang lagi terang banget itu, sambil ngunyah popcorn yang udah sisa setengah bagian. Dia cuma berencana buat lahap popcorn-nya sampai habis tanpa perlu perhatiin film itu baik-baik. Mood-nya udah nggak sebagus beberapa saat lalu, rasa antusias dia juga udah berkurang.

Dari sini, dia mulai paham kalau cowok yang disukainnya itu baik banget, keren banget, tapi boring banget. Memang nggak sepenuhnya salah Malik karena Tian udah iyain ajakannya nonton Black Widow, tapi Tian juga nggak salah kalau punya opini kayak gitu karena Malik nggak punya inisiatif untuk jelasin atau ngobrol sama dia di tengah-tengah film, padahal dia udah ngomong kalau dia nggak paham tentang Avengers.

However, nasi udah jadi bubur. Tian cuma bisa nikmatin buburnya aja meskipun kurang garam.

Edit
Pub: 11 Feb 2022 09:42 UTC
Edit: 11 Feb 2022 11:29 UTC
Views: 2494