KATING ANEH: TIGA.
️️ ️️
️️ ️️
"Bang, gua mau nge-print berwarna di mana?"

Jam-jam makan siang begini, warung fotokopian Bang Ano lagi rame-ramenya. Yudha lagi dikejar waktu, setengah jam lagi harus masuk kelas dan ngumpulin tugas dari Bu Ida.

"Itu di nomor tiga, Yud."

"Oke, Bang."

Langsung sat-set-sat-set, Yudha nggak mau buang waktu. Dia udah duduk di depan komputer dengan label "NOMOR 3" yang ukurannya segede gajah. Maniknya fokus banget, semua atensi dia tumpahin ke layar, sampai kadang nyipit-nyipit secara nggak sadar.

"Bang Yud?"

Yudha sama sekali nggak nengok meskipun ngeh namanya dipanggil. Nanti dululah, yang penting kelar dulu ini segala urusan duniawi. Bu Ida galak soalnya, kalau nggak ngerjain tugas, bisa-bisa dia dibabat habis-habisan.

"Bang Yud."

Terpaksa nengok, nggak enak udah cuekin orang. Ternyata Tian yang dari tadi nyapa dia, anaknya udah berdiri di belakang─agak sayap kiri─Yudha. Kayaknya dia juga mau nge-print di komputer yang dipakai Yudha sekarang, alias lagi ngantre.

"Eh, Ti," akhirnya, disapa balik si adik tingkat sekenanya aja, sebelum balik natap layar komputer lagi, "bentar, ya, Ti."

"Oh, iya, Bang. Santai."

Tiga menit, lima menit ... kelar juga kerjaan Yudha. Sambil menghela napas, dia bangkit dari duduknya. Tangannya gerak buat ambil beberapa lembar kertas yang keluar dari mesin printer. Setelahnya, dia bergeser, persilakan Tian buat ambil alih tempat.

"Makasih, Bang."

"Yoi. Lu tadi kenapa manggil?"

"Oh, itu," Tian duduk dulu, sambil colokin flash disk, "gua mau nanya, FEB Cup kapan oprec-nya?"

Yudha agak melongo kaget, nggak expect bakal ditanyain tentang FEB Cup sama adik tingkatnya yang satu itu. Wah, bisa jadi pengumuman penting, nih, buat Jean.

"Tanggal 21 sampai 6, Ti. Ngapa emang? Mau ikutan?"

Tian nyengir, bingung mau jawab gimana, soalnya dia sendiri belum yakin.

"Kayaknya, sih ... mau. Tapi gua mau pikir-pikir dulu, sih, Bang."

Manggut-manggut aja si Yudha mah. Mau Tian daftar FEB Cup atau nggak, pengaruhnya nggak ada buat keberlangsungan hidup dia. Semua adik tingkat di mata dia sama aja .... yah, kecuali Dera.

Omong-omong soal Dera, Yudha jadi kepikiran.

"Lu sendirian aja, Ti?"

"Iya, Bang. Lagi nyariin orang, ya?"

Jiakh, ketahuan. Tian mesem-mesem, enak juga cengin kakak tingkatnya itu, sedangkan Yudha udah salting, tapi sok cool aja.

"Kagak! Ya udah, gua duluan ya, Ti. Mau kelas Bu Ida, nih."

"Hahahaha," sempet-sempetnya si Tian ketawa, sebelum ngangguk sambil senyum lima jari, "yoski, Bang. Semangat kelasnya."

Edit
Pub: 07 Feb 2022 06:39 UTC
Edit: 07 Feb 2022 07:21 UTC
Views: 4423