KATING ANEH: DUA PULUH DELAPAN.
️️ ️️
️️ ️️
Tian masih ada di kampus. Dia lagi makan siang, sekaligus nunggu jadwal berikutnya, masih setengah jam lagi. Sambil ngunyah ayam teriyakinya, dia udah pesanin makanan untuk diantar ke rumah Malik. Meskipun pacarnya itu belum balas chat-nya, dia tetep lancarin inisiatif itu sebagai bentuk perhatiannya.

Lagi asik nyeruput teh tawar, tiba-tiba gawai milik Tian itu berdering. Ada telepon masuk, kemungkinan besar dari mas-mas sopir ojek online yang dia pesan jasanya.

"Halo?"

"Halo, Kak. Ini saya udah sampe, udah diambil juga pesenannya. Tapi namanya bukan Malik ya, Kak? Tadi yang ambil namanya Key."

Hah? Key?

Dahi Tian udah penuh sama kerutan, dia mengernyit. Bingung, heran, penasaran. Key itu siapa? Namanya asing banget buat Tian, belum pernah dia denger sebelumnya. Bukan nama mamanya Malik, apa lagi papanya. Masa iya saudaranya?

"Halo, Kak? Ini jadinya gimana ya, bener nggak itu alamatnya?"

"Eh, iya, Mas ...," Tian gelagapan, renungannya buyar seketika, "itu, tadi dianterin ke Jalan Anyelir 18B, 'kan? Pager warna putih, ada banyak pohon anggrek di depannya?"

"Iya, betul, Kak."

"Ooh, ya udah, Mas. Itu bener kok berarti. Tadi yang nerima cewek atau cowok, Mas?"

"Cewek, Kak. Namanya Key."

Cewek, namanya Key. Oke, Tian udah simpan informasi itu dalam benak. Pokoknya, dia bakal kerahin segala usaha buat cari tahu siapa orang yang dimaksud, yang lagi singgah di rumah pacarnya.

"Oke, Mas. Makasih banyak ya, Mas."

"Iya, Kak, sama-sama."

Sambungan telepon udah terputus. Sekarang, Tian mau ke kelas dulu sebelum telat. Perihal Malik dan Key itu, biarin aja dia urus setelah ini.

Edit
Pub: 16 Feb 2022 09:58 UTC
Edit: 16 Feb 2022 10:00 UTC
Views: 2095