Anak laut yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga rumahnya, juga menjaga keseimbangan antar 2 dunia. Suara nya mampu mengikat jiwa yang mendengar, tidak seperti teman-teman nya yang bernyanyi untuk menyesatkan yang mendengar, ia menyimpan suaranya hanya demi mempertahankan apa yang ia percaya. Rambutnya panjang, mengalir seperti ombak, berkilau biru keunguan.
Laut pun turut menjadi temannya, disaat teman teman nya tak mampu mendengar suara laut. Hanya Seraphine seorang yang mampu mendengar isi hati, juga keluh kesah rumahnya.
“Namaku? Seraphine.” Nada yang terucap begitu tenang, layaknya riak laut yang tengah menyembunyikan berbagai rahasia. mengenakan gaun sutra gelap seperti langit malam, dengan sisik laut samar di wajah nya.
Sihirnya mampu mengendalikan berbagai benda didekatnya, dipelajari secara diam-diam. Ketika menyadari sebuah benda melayang pada mendiang ibunya saat emosi menguasai, Seraphine tak mampu berkata apapun. Ia berenang menuju daratan, hingga bertemu seorang penyihir yang menyadari potensi nya.
“Oh nak, jika kau tak mampu mengendalikan kekuatanmu. Dunia ini bisa hancur karenamu.”
Dengan adanya 2 kekuatan ini, sang anak laut berharap mampu menjaga keseimbangan 2 dunia. Namun ketakutan terus melanda relung hatinya, godaa sebagai seorang sirens untuk terus bernyanyi dan menyesatkan jiwa mendesaknya. Namun kepercayaan yang selalu dipegangnya menjadi alasan mutlak mengapa Seraphine berada di daratan sekarang.
“Laut itu terlalu baik, dia tak pernah meminta dibalas. Hanya ingin dijaga.”
About | Her |
---|---|
Name | Seraphine T |
DOB | 3 September |
Age | 27 Years old (Fake) |
Place | Cambridge, England |
FC | Hysilens (Honkai Star Rail) |
Seraphine Trivia
Dia tidak bisa memakan seafood, karena itu artinya memakan sesamanya.
Sudah hidup sejak lama, Akan sedikit terkejut dengan perubahan zaman.
Paling senang dengan makanan manis dan gurih, intinya selain seafood.
Seorang penyihir juga seorang sirens.
Kesabaran dia seluas rumahnya.
Melankolis, terkadang dia akan bernyanyi disaat malam tiba dan saat manusia tertidur.